Dalam membangun sebuah masjid tentunya harus mendasarkan pada aspek kenyamanan dalam beribadah serta kesuciannya. Namun banyak masyarakat yang beranggapan bahwa membangun masjid akan terasa kurang tanpa memasang kubah.

Pada akhirnya hal tersebut menimbulkan perbedaan pandangan di tengah masyarakat mengenai desain masjid. Jadi, apakah masjid harus menggunakan kubah?

Aturan MUI Tentang Desain Masjid di Indonesia

Dalam menjawab pertanyaan tentang haruskah masjid menggunakan kubah bisa Anda ketahui dari pernyataan MUI yang menanggapi perbincangan tersebut. 

Zainut Tauhid Sa’ad, Wakil Ketua MUI mengatakan bahwa dalam Islam tidak ada aturan masjid harus dibangun secara seragam. Desain dari masjid bisa dipengaruhi oleh tradisi ataupun budaya di sebuah daerah.

Apakah Masjid Harus Menggunakan Kubah

Ia pun meneruskan bahwa di di beberapa negara dengan mayoritas penganut Islam terbanyak, masjid pun tidak harus dibangung secara seragam. Bahkan ada beberapa ornamen penghias lainnya di masjid mereka, seperti misal sebuah menara.

Selain itu, kubah juga tidak selalu identik dengan masjid. Namun bisa juga diterapkan sebagai arsitektur bangunan lainnya, seperti gedung perkantoran, sekolah, rumah sakit, hingga istana kerajaan.

Intinya, berdasarkan pernyataan MUI dan keterangan lainnya tidak ada aturan bahwa masjid harus memiliki kubah sebagai arsitekturnya. Masjid sebagai tempat ibadah tidak terbatas dalam hal desain, asalkan rapi dan bersih Allah SWT pun akan menerima setiap hambanya yang beribadah di masjid.

Keberadaan Masjid Sebagai Bentuk Toleransi

Tentunya Anda juga mengetahui bahwa masjid merupakan tempat ibadah umat Islam. Namun selain itu masjid juga memiliki fungsi sosial lainnya. Lalu tempat ibadah ini pun merupakan cerminan toleransi antar umat dan sesama manusia.

Berkenaan dengan kubah dan desain masjid, sebetulnya di Indonesia sendiri terdapat masjid dengan arsitektur yang unik dan mencerminkan toleransi budaya nusantara.

Sebut saja, proses akulturasi yang dilakukan oleh para wali di tanah Jawa yang kita kenal sebagai Wali Songo atau sembilan wali. Hal ini bisa Anda lihat dari bangunan Masjid Demak dan Masjid Kudus.

Kedua masjid tersebut memiliki desain arsitektur yang mungkin cukup berbeda dari masjid pada umumnya yang mempunyai kubah. Kedua arsitektur tersebut tak lain merupakan proses akulturasi antara budaya Hindu dan budaya Islam pada masanya.

Dari hal itu, tentu bisa Anda ketahui bahwa keberadaan masjid Demak dan Kudus merupakan sebuah kearifan lokal serta kekuatan dakwah yang dilakukan para wali.

Pada dasarnya, saat masjid dibangun secara megah dan tanpa memperhatikan unsur lain atau lebih banyak mudharatnya, tentu hal itu tidak akan baik. Hal ini selaras dengan apa yang disampaikan oleh Umar bin Khattab RA ketika hendak membangun masjid, ia berkata:

“Jadikanlah ia (masjid) sebuah bangunan yang bisa melindungi manusia dari hujan! Jangan kamu mewarnainya dengan warna merah atau warna kuning agar engkau tidak memfitnah manusia”.

Sebetulnya, penggunaan kubah pada masjid khususnya di Indonesia merupakan sebuah budaya bukan keharusan. Oleh karenanya, masjid tidak harus selalu menyertakan kubah sebagai penandanya.

Pentingnya Kubah Untuk Bangunan Masjid 

Indonesia sendiri merupakan negara dengan mayoritas penduduknya menganut agama Islam. Dengan hal ini, tempat peribadatan atau masjid yang dibangung akan selalu dipasangi kubah diatasnya.

Sebetulnya memang kubah tidak wajib diaplikasikan, namun kubah sendiri memiliki beberapa peran penting, diantaranya:

  • Sebagai tanda atau pedoman arah untuk sembahyang.
  • Membantu setiap umat Islam menemukan masjid untuk melaksanakan ibadah.
  • Berperan sebagai pencahayaan masjid.
  • Sebagai nilai tambah yang mengandung nilai seni.

Itulah beberapa hal penting keberadaan kubah untuk sebuah masjid. 

Dari seluruh penjelasan yang sudah kami sampaikan ini, tentu pertanyaan Anda seputar apakah masjid harus menggunakan kubah sudah terjawab bukan? Semoga bermanfaat!

Apakah Masjid Harus Menggunakan Kubah?